Kamis, 22 November 2012
pengaruh situasi konsumen
Pengaruh Situasi
Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. (Menurut Engel,dkk. 1994)
Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu (Menurut Mowen dan Minor. 1998)
Interaksi Individu dengan Situasi
Dalam diskusi mengasumsi bahwa semua konsumen berespon dengan cara yang sama terhadap situasi tertentu. Namun, kenyataan tidak harus demikian. Walaupun sebagian konsumen mungkin sangat dipengaruhi oleh variasi situasi, yang lain mungkin sering terbukti agak tidak peka. Ide bahwa konsumen tidak homogen dalam respon mereka terhadap faktor situasi memiliki implikasi penting untuk pemangsaan pasar, karena konsumen yang berbeda mungki mencari manfaat produk yang berbeda, yang dapat berubah melintasi situasi pemakaian yang berbeda. Dickson beragumen bahwa pemasar mungkin kerap perlu menggunakan.
Interaksi Orang dengan Situasi
Situasi pembeli mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembeli konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukan bahwa situasi pembeli mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bias menjadi stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
Gaya hidup pembeli juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembeli konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup believer ternyata juga mengikuti mode-mode pakaian khususnya misalkan saja celana jeans sehingga gaya hidup mereka berpengaruh terhadap keputusan pembeli yang dilakukan. Konsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan pengaruh sebesar 68%
Pengaruh Situasi yang Tidak Terduga
Situasi tidak terduga dapat menjadi pemicu seseorang untuk membeli suatu barang, misalkan mahasiswa yang akan mengikuti ujian lupa membawa pensil 2B, maka secara otomatis dia akan membeli dulu pensil 2B sebelum mengikuti ujian tersebut
Jenis-jenis Situasi Konsumen
1. Situasi Komunikasi
Situasi komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi
Konsumen mungkin memperoleh informasi atau melakukan komunikasi.
- Komunikasi lisan dengan teman, kerabat dll
- Komunikasi non pribasdi, seperti iklan tv dll
- Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi penjualan, pengumuman di rak dan didepan took
2. Situasi Pembelian
Situasi pembelian adalah lingkungan, suasana yang dialami/dihadapan konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian misalkan ketika konsumen berada dibandara, ia mungkin akan bersedia membeyar sekaleng coke berapa saja harganya ketika haus, sebaliknya jika ia belanja coke diswalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tersebut mungkin akan menunuda pembeliann coke dan mencari ditempat lain.
3. Situasi Pemakaian
Situasi pemakaian disebutjuga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi.
Kamis, 01 November 2012
kriteria evaluasi
Kriteria Evaluasi
Pada saat konsumen melakukan keputusan pembelian, konsumen harus bisa menentukan prioritas terhadap pembelian yang tepat supaya tidak melakukan kesalahan dalam perwujudan mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Dalam mengambil keputusan mengenai pembelian suatu barang, harus memperhatikan yang mana kebutuhan yang penting dan jumlah uang yang kita punyai, juga menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi termasuk pada harga, Merek pada saat membuat keputusan pembelian. Selain itu juga, menilai kinerja setiap alternatif sebagai dasar evaluasi serta mengetahui dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang sudah ada. Persaingan antar perusahaan sejenis baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Oleh karena itu perusahaan yang ingin hidup dan berkembang harus memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi serta memuaskan kebutuhan konsumen, khususnya disini pelayanan. Dengan semakin ketatnya persaingan maka harus semakin selektifnya konsumen dalam memilih produk yang tersedia di pasar, hingga konsumen harus benar-benar teliti dalam pembelian terhadap barang tsb.
Menentukan alternatif pilihan
Kemudian kriteria yang akan menjadi alternatif pilihan di tentukan barulah konsumen menentukan alternative produk yang menjadi pilihannya.
Menaksir Alternatif Pilihan
Ada tiga cara pandang dalam menganalisis alternatif keputusan konsumen :
Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik, disebut ekonomik man.
Sudut Pandang Kognitif
Konsumen sebagai kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya pada keputusan yang memuaskan.
Sudut Pandang Emosional
Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.
Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
Dalam menyeleksi aturan pengambilan keputusan terdapat suatu hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama adalah yang paling penting dalam memenuhi berbagai kriteria yang dapat dicapai oleh produk tersebut agar dapat memuaskan konsumen.
Kamis, 11 Oktober 2012
evaluasi alternative sebelum pembelian
Perilaku konsumen adalah sudut pandang dari segi konsumen dalam memutuskan , menimbang dan memilih tentang sesuatu barang dan jasa yang akan ia pilih dalam memenuhi kepuasan dan kebutuhannya.
KRITERIA EVALUASI SEBELUM PEMBELIAN
Keputusan konsumen dalam keterlibatannya pada proses pembelian dipengaruhi oleh beberapa evaluasi alternative yang diperolehnya.
Evaluasi alternative yang diperoleh oleh konsumen pun dijelaskan oleh seorang ahli yang bernama phillip kotler.
Beliau berkata bahwa setiap konsumen mempelajari dan mencari tahu tentang cirri cirri dari suatu barng dan jasa yang akan dipilihnya.
MENENTUKAN ALTERNATIVE PILIHAN
Terdapat 6 teori yang dapat menjadi acuan dalam menentukan alternative pilihan
1.teori kompensatori
Teori yang menyatakan tentang kelebihan suatu produk dapat menjadi senjata untuk menutupi kelemehan atribut produk lainyya
2.teori non kompensatori
Teori yang menjelaskan bahwa skor tinggi dari suatu produk tidak dapat menutupi kelemahan suatu produk
3.teori leksikografik
Konsumen akan menilai dari merek produk yg lebih unggul
4. teori pengurangan bertahap
Tidak jauh berbeda dengan teori no 3. Teori menggunakan skor untuk menentukan posisi suatu produk
5. teori konjungtif
Konsumen akan member evaluasi standar terhadap suatu produk
6.Teori disjungtif
Sama dengan teori no 5, tetapi teori ini hanya akan memilih produk dengan skor tertinggi
MENAFSIRKAN ALTERNATIF PILIHAN SEBELUM MEMILIH
ke 6 konsep dasar diatas dapat membantu member pemahan kepada konsumen sebelum memilih
konsumen akan memberikan tingkatan produk yang paling dibutuhkan
konsumen akan mengembangkan setiap atrinut produk dalam poin penting menafsirkan pilihan
harapan kepuasan konsumen terhadap suatu produk berbeda beda
konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis
di lain waktu konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli
berdasarkan dorongan sesaat
konsumen mengambil keputusan membeli sendiri terkadang memiunta petunjuk teman,
petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
MENYELEKSI ATURAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Apabila konsumen membeli atau menolak suatu produk , maka inilah yang menjadi tolak ukur bagi para
pemasar, apakah mereka sukses atau gagal dalam memberikan pengaruh kepada konsumen tentang
produk yang akan dipilihnyaa.
Kamis, 04 Oktober 2012
Bahasa Indonesia Mendunia
Bahasa Indonesia mendunia
Bahasa Indonesia adalah resmi Negara kita,
bahasa yang menjadi cirri khas kita warga Negara untuk berkomunikasi satu sama lain dengan warga Negara Indonesia
Bahasa Indonesia , bahasa kita tercinta ternyata layak menjadi bahasa dunia..
Bukan hanya sekedar layak , tetapi bahasa Indonesia juga ‘’ pantas “ menjadi bahasa dunia
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah untuk di pelajari
dan untuk memahaminya pun tidak sulit
Bahasa resmi Negara kita,, tidak mengandung aturan tenses yang terdapat dalam bahasa inggris
Dan juga yang terdapat dalam bahasa arab.
Bangsa Indonesia pada saat ini tidak hanya bisa bermimpi,
bahasa resmi Negara kita tercinta ternyata banyak diminati di Negara lain
di belahan dunia lain banyak universitas yang sudah mengajarkan sastra Indonesia
sabagai salah satu pilihan bagi mahasiswa mereka..
dan ternyata bahasa Indonesia mendapatkan respon yang baik di masyarakat luar negeri
bahkan seperti yang telah dikatakan dalam sebuah situs berita online ,
yang memuat pernyataan ahli sastra dan Sosial Budaya Universitas Indonesia,
Maman Soetarman Mahayana.
Bahwa bahasa Indonesia sudah memenuhi syarat untuk menjadi bahasa dunia
Bahasa Indonesia sudah memenuhi criteria menjadi bahasa dunia,
Salah satu bukti yang paling jelas adalah banyaknya warga Negara asing yang
Mempelajari bahasa Indonesia .
Salah satu nya adalah korea selatan, pada saat kbri mengadakan lomba pidato
Berbahasa Indonesia ternyata warga Negara korea sangat antusias dalam mengikutinya..
Padahal saat ini korea selatan sangat digandrungi di Negara kita ..tetapi warga negara
Korea selatan sangat antusia mengikuti lomba ini.
Melihat antusias warga Negara lain dalam mempelajari bahasa Indonesia , ini bisa menjadi
“ cambuk’’ bagi kita warga Negara Indonesia dalam mendukung dan memperjuangkan
Bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia
Senin, 02 Juli 2012
otonomi daerah
Otonomi daerah di Indonesia adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.”
Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam UUD 1945 berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
1. Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifat negara ("Eenheidstaat"), yang berarti kedaulatan yang melekat pada rakyat, bangsa dan negara Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara kesatuan-kesatuan pemerintahan; dan
2. Nilai dasar Desentralisasi Teritorial, dari isi dan jiwa pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 beserta penjelasannya sebagaimana tersebut di atas maka jelaslah bahwa Pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan. [1]
Dikaitkan dengan dua nilai dasar tersebut di atas, penyelenggaraan desentralisasi di Indonesia berpusat pada pembentukan daerah-daerah otonom dan penyerahan/pelimpahan sebagian kekuasaan dan kewenangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sebagian sebagian kekuasaan dan kewenangan tersebut. Adapun titik berat pelaksanaan otonomi daerah adalah pada Daerah Tingkat II (Dati II)[2]dengan beberapa dasar pertimbangan[3]:
1. Dimensi Politik, Dati II dipandang kurang mempunyai fanatisme kedaerahan sehingga risiko gerakan separatisme dan peluang berkembangnya aspirasi federalis relatif minim;
2. Dimensi Administratif, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat relatif dapat lebih efektif;
3. Dati II adalah daerah "ujung tombak" pelaksanaan pembangunan sehingga Dati II-lah yang lebih tahu kebutuhan dan potensi rakyat di daerahnya.
Atas dasar itulah, prinsip otonomi yang dianut adalah:
1. Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi obyektif di daerah;
2. Bertanggung jawab, pemberian otonomi diselaraskan/diupayakan untuk memperlancar pembangunan di seluruh pelosok tanah air; dan
3. Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih baik dan maju
Kegunaan otonomi derah
-(Manfaat Otonomi Daerah)-
1. Pelaksanaan dapat dilakukan sesuai dengan kepentingan Masyarakat di Daerah yang bersifat heterogen.
2. Memotong jalur birokrasi yang rumit serta prosedur yang sangat terstruktur dari pemerintah pusat.
3. Perumusan kebijaksanaan dari pemerintah akan lebih realistik.
4. Desentralisasi akan mengakibatkan terjadinya "penetrasi" yang lebih baik dari Pemerintah Pusat bagi Daerah-Daerah yang terpencil atau sangat jauh dari pusat, di mana seringkali rencana pemerintah tidak dipahami oleh masyarakat setempat atau dihambat oleh elite lokal, dan di mana dukungan terhadap program pemerintah sangat terbatas.
5. Representasi yang lebih luas dari berbagai kelompok politik, etnis, keagamaan di dalam perencanaan pembangunan yang kemudian dapat memperluas kesamaan dalam mengalokasikan sumber daya dan investasi pemerintah.
6. Peluang bagi pemerintahan serta lembaga privat dan masyarakat di Daerah untuk meningkatkan kapasitas teknis dan managerial.
7. Dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan di Pusat dengan tidak lagi pejabat puncak di Pusat menjalankan tugas rutin karena hal itu dapat diserahkan kepada pejabat Daerah.
8. Dapat menyediakan struktur di mana berbagai departemen di pusat dapat dikoordinasi secara efektif bersama dengan pejabat Daerah dan sejumlah NGOs di berbagai Daerah. Propinsi, Kabupaten, dan Kota dapat menyediakan basis wilayah koordinasi bagi program pemerintah.
OTONOMI DAERAH DAN PERMASALAHANNYA
Dalam UU No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 5, pengertian otonomidaerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentinganmasyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Selain itu, menurut Suparmoko (2002:61) mengartikan otonomi daerahadalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan menguruskepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkanaspirasi masyarakat.Sesuai dengan penjelasan UU No. 32 tahun 2004, bahwa pemberiankewenangan otonomi daerah dan kabupaten/kota didasarkan kepadadesentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.
a. Kewenangan Otonomi Luas.
Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan semuabidang pemerintahan kecuali bidang politik luar negeri, pertahanankeamanan, peradilan, moneter dan fiskal agama serta kewenangandibidang lainnya ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Disamping itu keleluasaan otonomi mencakup pula kewenangan yangyang utuh dan bulat dalam penyelenggaraan mulai dari perencanaan,pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi.
b. Otonomi Nyata.
Otonomi nyata adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan kewenangan pemerintah di bidang tertentu yangsecara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh hidup dan berkembangdi daerah.
c. Otonomi Yang Bertanggung Jawab.
Otonomi yang bertanggung jawab adalah berupa perwujudanpertanggung jawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dankewenangan kepada daerah dalam mencapai tujuan pemberianotonomi berupa peningkatan dan kesejahtaraan masyarakat yangsemakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan danpemerataan serta antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan NegaraKesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 7, 8, 9 tentangPemerintah Daerah, ada 3 dasar sistem hubungan antara pusat dan daerahyaitu:
a. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang Pemerintah kepadadaerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahdalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintah kepadaGubernur sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi vertikaldi wilayah tertentu.
c. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerahdan atau desa dari pemerintah propinsi kapada kabupaten atau kotadan atau desa serta dari pemerintah kabupaten atau kota kepada desauntuk melaksanakan tugas tertentu.
Kamis, 03 Mei 2012
BASO TAHU
TAHU
Sajian tahu sepanjang masa , rasanya tahu tidak bisa dipisahkan dari menu makanan orang Indonesia pada umumnya. Di dapur , tahu pun dapat diolah dengan mudah menjadi masakan yang menggugah selera makan.
Saya akan memberikan menu dari olahan tahu , yang mudah di buat
BASO TAHU
untuk 4 – 5 porsi
bahan : 10 buah tahu putih
300 gr daging , dihaluskan
100 gr daging ayam
50 g tepung sagu
1 batang seledri
1 sdt minyak wijen
10 lembar sawi hijau
1 sdm bawang goring
1 batang daun bawang
Bumbu di haluskan
4 siung bawang putih
1 merica butiran
1 sdt gula pasir
1 sdt garam
Kuah
5 butir bawang merah
3 siung bawang putih
1 sdt merica
1 sdt garam
2 sdm minyak goring
Cara membuat
1. belah tahu diagonal
2.campur daging , ayam ,tepung kanji , bumbu halus
3.isikan salah satu adonan
4. didihkan 1 liter air
5.masukkan sawi hijau
Selamat mencoba resep ini
ALIS TIPIS
ALIS TIPIS
Membicarakan tentang alis yang tipis , tentu sedikit tidak menyenangkan bagi seorang wanita, saya ingin memberikan tips simple bagaimana cara mengakali si ‘’ alis tipis ‘’ ini agar terlihat lebih indah
Alis adalah binkai wajah manusia yang terbentuk secara alami ,teman teman bisa menyempurnakannya dengan menggunakan pensil alis berwarna coklat tua ( apabila anda mempunyai warna rambut hitam ),lebih tebal lalu cabut alis di luar garis .
Pensil coklat muda ( untuk anda yang memiliki warna rambut pirang ) atau warna muda sesuai warna rambut .Hindari pinsil alis warna hitam . pangkal alis harus sejajar dengan cuping hidung dan panjang alis / ujung alis merupakan pertemuan garis antara ujung cuping hidung dan sudut mata luar , tinggi alis sejajar dengan titik tengah bola mata .
Selamat mencoba, semoga tips ini dapat membuat alis tipis anda menjadi lebih cantik.
MINYAK TANAH
MINYAK TANAH
si minyak pengusir kecoa.
Apabila anda menyebut kata kecoa sudah pasti yang terbayang adalah binatang menjijikan yang menyebalkan dan dapat menyebarkan kuman penyakit,
Tahukah anda bagaimana cara mengusir si kecoa menyebalkan ini ?
Ternyata ada cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengusir si kecoa menyebalkan ini dengan menggunakan minyak tanah , you know what ? si kecoa ini ternyata sangat tidak menyyukai aroma minyak tanah .
Cara nya dengan :
- Siapkan minyak tanah dalam kaleng
- Letakan di sekitar tempat keluar masuk si kecoa
Lihat hasilnya,,si kecoa ngga akan keluar dari ‘’ sarangnya ‘’ saking sebelnya sama si minyak tanah.
BAWANG BOMBAY
BAWANG BOMBAY
Si bawang pengobat sakit telinga
Teman teman mungkin pernah mengalami sakit telinga yang dikarenakan flu , ifeksi atau karena air masuk kedalam telinga . dokter biasanya akan memberikan anda cara alternative untuk mengobati sakit telinga anda ini , dengan memakai cara alami yang juga tidak kalah ampuhnya dengan obat obatan medis .
cara mengobati via obat obatan alami adalah :
- Ambil bawang Bombay
- Haluskan dan di saring
- Lalu teteskan 2 – 3 tetes ke telinga
Untuk menghilangkan infeksi pada telinga dan mengurangi rasa sakit
KERSEN
Dua buah ini merupakan buah yang mudah ditemui masyarakat karena, buah ini merupakan buah khas asia . pisang dan kersen atau yang lazim disebut buah ceri.ternyata kedua buah ini mempunyai manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan sehari hari
KERSEN / CERI
Kersen atau yang biasa disebut dengan buah ceri mudah ditemui di mana mana karena tumbuhan ini tergolong mudah tumbuh dimana pun , karena pohon ceri ini tergolong tanaman liar dan sering disebut pohon penenduh .tumbuhan ini memiliki buah yang kecil kecil dan mempunyai rasa yang manis.ceri yang banyak tumbuh liar ini ternyata mengandung senyawa enting yang bermanfaat untuk kesehatan , enting adalah salah satu senyawa yang diketahui sebagai anti diabetes .
Saran untuk mengolah si tanaman liar ini dapat diolah dengan :
- Ambil 50-100 gram daun ceri yang telah dicuci bersih
- Rebus dalam 1 liter air hingga mendidih
- Sisakan hingga separuhnya
- Nah. Minum rebusan itu hingga 2 kali sehari
Jika anda menggunakan ekstrak daun kering 2-5 g diseduh dalam air 200 ml
PISANG
Dua buah ini merupakan buah yang mudah ditemui masyarakat karena, buah ini merupakan buah khas asia . pisang dan kersen atau yang lazim disebut buah ceri.ternyata kedua buah ini mempunyai manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan sehari hari
PISANG
Sebagai seorang perempuan ,tentu ingin selalu menjaga penampilan dan bentuk tubuhnya . sarapan dengan pisang diketahui dapat membantu menjaga berat badan ,karena pisang melancarkan pencernaan .selain itu pisang juga baik untuk jantung dan melindungi tubuh dari stress .
buah ini mengandung banyak nutrisi seperti asam folat , magnesium , vitamin A , vitamin C , dan potassium .
agar lebih percaya. Anda dapat mencobanya selama 3 bulan berturut turut dan rasakan khasiat si buah asia ini.
KELAPA
KELAPA
Buah kelapa ternyata dapat mengatasi uban.
Cara mengatasinya adalah dengan; siapkan setengah butir kelapa tua
Buah kelapa di parut dan dan diperas
Air santan itu lalu diberi garam dan diaduk sampai merata
Embunkan semalaman
Urut rambut anda yang beruban selama 15 menit ,
Sisa santan digunakan untuk keramas selama 3 hari .
Buat yang mempunyai rambut beruban ,,,selamat di coba ya………
LAMPION
LAMPION
Lampion dari kaleng snack bekas
Kita pasti sering sekali membeli kue kering yang ada di toples , kaleng bekas makanan ringan ini ternyata dapat kita buat menjadi lampion .
Caranya : bersihkan label kaleng
Lubangi dinding kaleng sesuai pola yg diinginkan
Setelah itu taruh lampu di tengah kaleng
Lampion kaleng ini dapat kita gunakan pada saat pesta outdoor , contohnya garden party
NANAS
Nanas
Nanas si buah berwarna kuning yang sangat lucu ini ternyata mempunyai manfaat yang luar biasa untuk mengobati kulit yang meradang .
Buah nanas diketahui mempunyai zat yang bernama bromelain, yg berhasiat sebagai anti radang , membantu melunakkan makanan di lambung serta menghambat pertumbuhan sel kanker
Jika anda mengalami peradangan kulit,
Cobalah tips ini :
Sediakan setengah buah nanas yg sudah matang
Kupas kulitnya lalu parut
Gunakan hasil parutan untuk menggosok kulit yg bersisik dan mengelupas
Lakukan sekali sehari pada saat malam sebelum tidur , keesokan harinya baru di cuci bersih
kebudayaan
Kebudayaan
saya adalah wanita asal Sulawesi selatan , tepatnya dari daerah Makassar , di daerah asal kami .budaya gotong royong dan saling tolong menolong sangat kuat, bagi kami sesama orang Makassar sudah seperti saudara kandung kami sendiri walaupun kami tidak ada hubungan persaudaraan.
Watak kami sebagai orang Makassar memang cenderung memiliki sifat yang “ keras “ terkadang orang lain yang melihat kami, sering menganggap kami memiliki watak yang emosian ,tapi dibalik sifat kami yang keras ini . tersimpan budaya gotong royong sangat erat satu sama lain.
Bagi kami yang terpenting adalah membela harkat dan martabat keluarga kami. Tidak ada satu orang pun yang bisa menyakiti keluarga kami, saudara kandung kami dan saudara sedaerah kami.
Walaupun saya memiliki sifat yang cenderung keras , tapi saya bisa menyalurkan sifat keras saya ini menjadi salah satu poin lebih bagi saya. Saya mempunyai benteng untuk menjaga diri saya dari hal hal yang membuat saya keluar jalur. Sifat keras yang saya miliki juga bisa membuat saya lebih disiplin,
Dan dari kebudayaan daerah saya, saya lebih bisa bertanggung jawab dan lebih peka lagi . untuk membantu dan membela saudara saya. Baik saudara sedaerah maupun saudrara sebangsa dan tanah air.
Inilah kebudayaan yang terdapat di daerah saya yang bisa membentuk karakter yang bisa member poin lebih dalam hidup saya.
Rabu, 18 April 2012
rangkuman teori kepemimpinan
MODEL KONTIJENSI KEPEMIMPINAN
model kepemimpinan situasional berasumsi bahwa situasi yang berbeda membutuhkan type kepemimpinan yang berbeda, maka model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi / variable situasional dengan watak atau tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin
3 factor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiganya ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin, ketiga factor tersebut adalah:
a. Hubungan antara pemimpin dan bawahan, yaitu sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan untk mengikuti petunjuk pemimpin.
b. Struktur tugas yaitu sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku.
c. Kekuatan posisi, yaitu sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin, karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin menggunakan otoritasnya dalam memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat.
Walaupun model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variable situasional.
Contoh : Model Kepemimpinan Kontijensi
Tenaga kerja yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap apa yang mereka lakukan atau tentang pekerjaan mereka. Cara kerja mereka terstruktur dengan rapi .keputusan akan selalu tepat apabila di tangan mereka.
Dalam situasi ini gaya berorientasi tugas kepemimpinan lebih disukai di atas (perhatian) gaya berorientasi pada hubungan.
MODEL KEPEMIMPNAN VROOM-YETTON
Model kepemimpinan VROOM YETTON menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif
Vroom dan Yetton membuat beberapa asumsi yaitu :
a. Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin, gaya yang harus dipakai dalam berbagai situasi.
b. Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi.
c. Fokus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan situasi dimana masalah ini terjadi.
d. Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang dipakai dalam situasi yang lain.
e. Beberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari bawahan dalam pemecahan masalah.
5 jenis cirri pengambilan keputusan dalam teori ini :
A-I : pemimpin mengambil sendiri keputusan berasarkan informasi yang ada padanya saat itu.
A-II : pemimpin memperoleh informasi dari bawahannya dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang didapat. jadi peran bahawan hanya memberikan informasi, bukan memberikan alternatif.
C-I : pemimpin memberitahukan masalah yang sedang terjadi kepada bawahan secara pribadi, lalu kemudian memperoleh informasi tanpa mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, setelah itu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/ tidak gagasan dari bawahannya.
C-II : pemimpin mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, lalu menanyakan gagasan mereka terhadap masalah yang sedang ada, dan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/tidak gagasan bawahannya
G-II : pemimpin memberitahukan masalah kepada bawahanya secara berkelompok, lalu bersama – sama merundingkan jalan keluarnya, dan mengambil keputusan yang disetujui oleh semua pihak.
Contoh : Model Kepemimpinan Vroom-Yettom
Contoh pemimpin model vroom yetton adalah ketua rt dalam lingkungan perumahan.
Ketua rt ini selalu meminta anggota timnya untuk menjalankan kegiatan secara bersama sama serta memecahkan masalah yang ada dengan cara berunding.
MODEL KEPEMIMPINAN PATH GOAL
Teori path-goal adalah suatu model kontijensi kepemimpinan yang menyaring elemen-elemen dari penelitian Ohio State tentang kepemimpinan pada inisiating structure dan consideration serta teori pengharapan motivasi.
Dasar dari teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan
Istilah path-goal ini datang dari keyakinan bahwa pemimpin yang efektif memperjelas jalur untuk membantu anggotanya dari awal sampai ke pencapaian tujuan mereka, dan menciptakan penelusuran disepanjang jalur yang lebih mudah dengan mengurangi hambatan dan pitfalls.
Model path-goal menjelaskan bagaimana seorang pimpinan dapat memudahkan bawahan melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi mereka dapat digunakan sebagai alat mencapai hasil yang mereka inginkan.
Model path-goal menganjurkan bahwa kepemimpinan terdiri dari dua fungsi dasar:
1. Fungsi Pertama; adalah memberi kejelasan alur. Maksudnya, seorang pemimpin harus mampu membantu bawahannya dalam memahami bagaimana cara kerja yang diperlukan di dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Fungsi Kedua; adalah meningkatkan jumlah hasil (reward) bawahannya dengan memberi dukungan dan perhatian terhadap kebutuhan pribadi mereka.
Contoh : Model Kepemimpinan Path-Goal
pemimpin dapat bekerja secara tim dan dapat memberikan instruksi yang jelas. Pemimpin ini juga tidak akan ragu ragu dalam memberikan reward kepada anak buahnya.
model kepemimpinan situasional berasumsi bahwa situasi yang berbeda membutuhkan type kepemimpinan yang berbeda, maka model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi / variable situasional dengan watak atau tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin
3 factor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiganya ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin, ketiga factor tersebut adalah:
a. Hubungan antara pemimpin dan bawahan, yaitu sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan untk mengikuti petunjuk pemimpin.
b. Struktur tugas yaitu sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku.
c. Kekuatan posisi, yaitu sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin, karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin menggunakan otoritasnya dalam memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat.
Walaupun model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variable situasional.
Contoh : Model Kepemimpinan Kontijensi
Tenaga kerja yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap apa yang mereka lakukan atau tentang pekerjaan mereka. Cara kerja mereka terstruktur dengan rapi .keputusan akan selalu tepat apabila di tangan mereka.
Dalam situasi ini gaya berorientasi tugas kepemimpinan lebih disukai di atas (perhatian) gaya berorientasi pada hubungan.
MODEL KEPEMIMPNAN VROOM-YETTON
Model kepemimpinan VROOM YETTON menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif
Vroom dan Yetton membuat beberapa asumsi yaitu :
a. Model ini harus dapat memberikan kepada para pemimpin, gaya yang harus dipakai dalam berbagai situasi.
b. Tidak ada satu gaya yang dapat dipakai dalam segala situasi.
c. Fokus utama harus dilakukan pada masalah yang akan dihadapi dan situasi dimana masalah ini terjadi.
d. Gaya kepemimpinan yang digunakan dalam satu situasi tidak boleh membatasi gaya yang dipakai dalam situasi yang lain.
e. Beberapa proses social berpengaruh pada tingkat partisipasi dari bawahan dalam pemecahan masalah.
5 jenis cirri pengambilan keputusan dalam teori ini :
A-I : pemimpin mengambil sendiri keputusan berasarkan informasi yang ada padanya saat itu.
A-II : pemimpin memperoleh informasi dari bawahannya dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang didapat. jadi peran bahawan hanya memberikan informasi, bukan memberikan alternatif.
C-I : pemimpin memberitahukan masalah yang sedang terjadi kepada bawahan secara pribadi, lalu kemudian memperoleh informasi tanpa mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, setelah itu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/ tidak gagasan dari bawahannya.
C-II : pemimpin mengumpulkan semua bawahannya secara kelompok, lalu menanyakan gagasan mereka terhadap masalah yang sedang ada, dan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan/tidak gagasan bawahannya
G-II : pemimpin memberitahukan masalah kepada bawahanya secara berkelompok, lalu bersama – sama merundingkan jalan keluarnya, dan mengambil keputusan yang disetujui oleh semua pihak.
Contoh : Model Kepemimpinan Vroom-Yettom
Contoh pemimpin model vroom yetton adalah ketua rt dalam lingkungan perumahan.
Ketua rt ini selalu meminta anggota timnya untuk menjalankan kegiatan secara bersama sama serta memecahkan masalah yang ada dengan cara berunding.
MODEL KEPEMIMPINAN PATH GOAL
Teori path-goal adalah suatu model kontijensi kepemimpinan yang menyaring elemen-elemen dari penelitian Ohio State tentang kepemimpinan pada inisiating structure dan consideration serta teori pengharapan motivasi.
Dasar dari teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan
Istilah path-goal ini datang dari keyakinan bahwa pemimpin yang efektif memperjelas jalur untuk membantu anggotanya dari awal sampai ke pencapaian tujuan mereka, dan menciptakan penelusuran disepanjang jalur yang lebih mudah dengan mengurangi hambatan dan pitfalls.
Model path-goal menjelaskan bagaimana seorang pimpinan dapat memudahkan bawahan melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi mereka dapat digunakan sebagai alat mencapai hasil yang mereka inginkan.
Model path-goal menganjurkan bahwa kepemimpinan terdiri dari dua fungsi dasar:
1. Fungsi Pertama; adalah memberi kejelasan alur. Maksudnya, seorang pemimpin harus mampu membantu bawahannya dalam memahami bagaimana cara kerja yang diperlukan di dalam menyelesaikan tugasnya.
2. Fungsi Kedua; adalah meningkatkan jumlah hasil (reward) bawahannya dengan memberi dukungan dan perhatian terhadap kebutuhan pribadi mereka.
Contoh : Model Kepemimpinan Path-Goal
pemimpin dapat bekerja secara tim dan dapat memberikan instruksi yang jelas. Pemimpin ini juga tidak akan ragu ragu dalam memberikan reward kepada anak buahnya.
Selasa, 10 April 2012
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
pemimpin adalah seseorang yang memiliki keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Kepemimpinan menurut para ahli
Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Rauch & Behling, 1984, 46
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
Jacobs & Jacques, 1990, 281
4. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
PEMIMPIN YANG BERHASIL
Pemimpin yang berhasil adalah memimpin yang bisa mengayomi dan membimbing kelompok yang dipimpin menuju kea rah dan tujuan yang baik atau menuntun kelompok menuju kea rah yang di harapkan atau telah di cita citakan.
Pemimpin yang baik memiliki cirri cirri seperti berikut
Pemimpin yang selalu bersikap adil dan mengedepankan kebenaran
Pemimpin yang selalu melindungi warganya serta mengayomi
Pemimpin yang selalu mengedepankan kesejahteraan rakyatnya
Pemimpin yang dapat mengambil keputusan,dalam kondisi apapun
Pemimpin yang mau bekerja sama dengan orang lain
Pemimpin yang baik selalu memikirkan nasib rakyatnya , bagi nasib rakyatnya kedepan dan selalu menomorsatukan rakyatnya ,pemimpin yang dapat hidup sederhana ,mengikuti pola hidup rakyatnya. Tidak banyak menuntut fasilitas semata .atau hanya untuk memperkaya diri masing masing
PEMIMPIN YANG GAGAL
Menurut saya pemimpin yang gagal adalah pemimpin yang tidak bisa membawa rakyat nya menuju ke arah cita cita yang diharapkan bersama, pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri beserta beberapa golongan tertentu.
Pemimpin yag gagal juga dapat dinilai dari taraf hidup di negaranya . jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan juga dapat di jadikan titik acuan untuk menilai seberapa gagal kah seorang pemimpin dalam mensejahterakan rakyatnya.
Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
pemimpin adalah seseorang yang memiliki keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Kepemimpinan menurut para ahli
Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Rauch & Behling, 1984, 46
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama
Jacobs & Jacques, 1990, 281
4. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
PEMIMPIN YANG BERHASIL
Pemimpin yang berhasil adalah memimpin yang bisa mengayomi dan membimbing kelompok yang dipimpin menuju kea rah dan tujuan yang baik atau menuntun kelompok menuju kea rah yang di harapkan atau telah di cita citakan.
Pemimpin yang baik memiliki cirri cirri seperti berikut
Pemimpin yang selalu bersikap adil dan mengedepankan kebenaran
Pemimpin yang selalu melindungi warganya serta mengayomi
Pemimpin yang selalu mengedepankan kesejahteraan rakyatnya
Pemimpin yang dapat mengambil keputusan,dalam kondisi apapun
Pemimpin yang mau bekerja sama dengan orang lain
Pemimpin yang baik selalu memikirkan nasib rakyatnya , bagi nasib rakyatnya kedepan dan selalu menomorsatukan rakyatnya ,pemimpin yang dapat hidup sederhana ,mengikuti pola hidup rakyatnya. Tidak banyak menuntut fasilitas semata .atau hanya untuk memperkaya diri masing masing
PEMIMPIN YANG GAGAL
Menurut saya pemimpin yang gagal adalah pemimpin yang tidak bisa membawa rakyat nya menuju ke arah cita cita yang diharapkan bersama, pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri beserta beberapa golongan tertentu.
Pemimpin yag gagal juga dapat dinilai dari taraf hidup di negaranya . jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan juga dapat di jadikan titik acuan untuk menilai seberapa gagal kah seorang pemimpin dalam mensejahterakan rakyatnya.
Rabu, 04 April 2012
makanan khas makassar
saya adalah warga negara indonesia asli dari daerah makassar .makassar sangat terkenal akan keindahan kota maupun terkenal dengan makanan khas yang sangat terkenal akan kelezatannya.
ini adalah makanan khas makassar yang sangat enak yang dapat saya rekomendasikkan untuk teman teman semua
1. cotto makassar
sop berkuah dengan bahan-bahan dasar yang terdiri dari usus, hati, otak, daging sapi atau kuda, dimasak dengan bumbu sereh, laos, ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, garam yang sudah dihaluskan, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. Pada umumnya Coto Makassar disajikan/dimakan bersama ketupat
2.pisang ijo
Pisang hijau ini mempunyai tampilan yang sangat lucu , dibungkus dengan tepung terigu yang sudah diberi santan dan air daun pandan sebagai pewarna dan pengharum sehingga berwarna hijau, disajikan dengan saus yang diberi es serut dan sirop.
3. sop saudara
sop berkuah dengan bahan-bahan dasar seperti daging sapi/kerbau yang dimasak dengan aneka bumbu dan disajikan bersama nasi putih atau ketupat dengan Ikan Bakar sebagai tambahan lauknya.
Ini adalah 3 contoh dari kuliner khas Makassar yang sangat saya suka.semoga bias menjadi rekomendasi pilihan bagi anda yang menyukai makanan khas dari daerah..
SELAMAT MENCOBA ………….
ini adalah makanan khas makassar yang sangat enak yang dapat saya rekomendasikkan untuk teman teman semua
1. cotto makassar
sop berkuah dengan bahan-bahan dasar yang terdiri dari usus, hati, otak, daging sapi atau kuda, dimasak dengan bumbu sereh, laos, ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, garam yang sudah dihaluskan, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. Pada umumnya Coto Makassar disajikan/dimakan bersama ketupat
2.pisang ijo
Pisang hijau ini mempunyai tampilan yang sangat lucu , dibungkus dengan tepung terigu yang sudah diberi santan dan air daun pandan sebagai pewarna dan pengharum sehingga berwarna hijau, disajikan dengan saus yang diberi es serut dan sirop.
3. sop saudara
sop berkuah dengan bahan-bahan dasar seperti daging sapi/kerbau yang dimasak dengan aneka bumbu dan disajikan bersama nasi putih atau ketupat dengan Ikan Bakar sebagai tambahan lauknya.
Ini adalah 3 contoh dari kuliner khas Makassar yang sangat saya suka.semoga bias menjadi rekomendasi pilihan bagi anda yang menyukai makanan khas dari daerah..
SELAMAT MENCOBA ………….
demokrasi
PENDAHULUAN
Tugas tentang demokrasi ini saya buat untuk memenuhi tugas softskill dan saya harap tugas saya tentang demokrasi ini dapat member pemahaman terhadap demokrasi untuk teman teman saya agar kita dapat mengerti dengan baik apa itu demokrasi dan agar kita dapat mengaplikasikan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik
ISI
Demokrasi dapat di gambarkan dengan 3 kalimat yaitu dari rakyat , oleh rakyat dan untuk rakyat
Secara simple, demokrasi dapat kita gambarkan dalam pengertian kebebasan untuk berpendapat.
Di Negara kita sendiri sudah menganut system demokrasi yang ditandai dengan : proses pemilihan presiden dan wakil presiden , kepala daerah maupun anggota legislative yang pada saat ini berkantor di senayan yang mewakili jutaan rakyat Indonesia dengan title sebagai wakil rakyat .
Pemerintahan yang demokrasi itu dapat di identifikasi dari cirri cirri berikut :
1.adanya keterlibatan warga Negara baik secara langsung ataupun tidak dalam proses pengambilan suara
2.adanya persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat
3.terciptanya kebebasan dan kemerdekaan bagi warga Negara
4. terjadi proses pemilihan umum untuk menentukan wakil rakyat
DEMOKRASI DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG
Demokrasi dalam sudut pandang agama ISLAM :
Dalam agam islam ternyata mempunyai sudut pandang yang menakjubkan terhadap demokrasi ,kita sebagai umattnya diharapkan melakukan musyawarah untuk mencapai kata mufakat karena meminta pendapat dan mencari kebenaran adalah salah satu prinsip dalam demokrasi yang dianut sebagian besar bangsa di dunia dan hal ini diakui pula dalam ISLAM
Demokrasi dalam sudut pandang para ahli :
Abraham Lincoln th 18673 memberikan pengertian demokrasi “ government of the people, by the people, and for the people”.
Henry B. Mayo, system politik demokratis adalah menunjukkan kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat, dan didasarkan atas kesamaan politik dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Harris Soche
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekusaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
C.F. Strong
Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas
Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.
Yusuf Al- Qordawy
Wadah Masyarakat untuk memilih sesorang untuk mengurus dan mengatur urusan mereka. Pimpinanya bukan orang yang mereka benci, peraturannya bukan yang mereka tidak kehendaki, dan mereka berhak meminta pertanggungjawaban penguasa jika pemimpin tersebut salah. Merekapun berhak memecatnya jika menyeleweng, mereka juga tidak boleh dibawa ke sistem ekonomi, sosial, budaya, atau sistem politik yang tidak mereka kenal dan tidak mereka sukai.
Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
Sedangkan menurut saya pribadi demokrasi pada saat ini terbilang sudah maju pesat bahkan terkesan sangat bebas .ini di tandai dengan :
Sudah di adakan pemilu untuk pemilihan presiden dan wakilnya serta para anggota dewan kehormatan yang berkantor di senayan yang mewakili seluruh rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia bebas mengeluarkan pendapat tanpa takut untuk mengeluarkan unek unek mereka
Namun saya juga berpendapat bahwa demokrasi saat ini mulai kebablasan dikarenakan “ mungkin pada saat ini apabila kita mengeluarkan pendapat terkesan sedikit di acuhkan, maka warga mulai menunjukan tingkah anarkis dalam menunjukkan aspirasi mereka agar di dengar oleh para pemerintah.
Pada saat ini demokrasi juga memerlukan tempat untuk mewakili para minoritas yang ada , karena demokrasi milik kita bersama . demokrasi tidak hanya sekedar bebas tetapi demokrasi juga harus bertanggung jawab.
KESIMPULAN
Demokrasi sangat di perlukan dalam kehidupan bernegara karena menurut saya demokrasi harus menjadi salah satu pilar agar Negara ini tetap terjaga. Tetapi demokrasi yang saya maksud adalah demokrasi yang terhormat dan bertanggung jawab , bukan sekedar mengatas namakan kebebasan semata.
SARAN
Jadikanlah demokrasi sebagai petunjuk dalam hidup berbangsa dan bernegara..
Sumber
Buku pendidikan pancasila terbitan erlangga
Dan www. Google .com
Serta beberapa blog yang dapat menjadi sumber refrensi .
Tugas tentang demokrasi ini saya buat untuk memenuhi tugas softskill dan saya harap tugas saya tentang demokrasi ini dapat member pemahaman terhadap demokrasi untuk teman teman saya agar kita dapat mengerti dengan baik apa itu demokrasi dan agar kita dapat mengaplikasikan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik
ISI
Demokrasi dapat di gambarkan dengan 3 kalimat yaitu dari rakyat , oleh rakyat dan untuk rakyat
Secara simple, demokrasi dapat kita gambarkan dalam pengertian kebebasan untuk berpendapat.
Di Negara kita sendiri sudah menganut system demokrasi yang ditandai dengan : proses pemilihan presiden dan wakil presiden , kepala daerah maupun anggota legislative yang pada saat ini berkantor di senayan yang mewakili jutaan rakyat Indonesia dengan title sebagai wakil rakyat .
Pemerintahan yang demokrasi itu dapat di identifikasi dari cirri cirri berikut :
1.adanya keterlibatan warga Negara baik secara langsung ataupun tidak dalam proses pengambilan suara
2.adanya persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat
3.terciptanya kebebasan dan kemerdekaan bagi warga Negara
4. terjadi proses pemilihan umum untuk menentukan wakil rakyat
DEMOKRASI DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG
Demokrasi dalam sudut pandang agama ISLAM :
Dalam agam islam ternyata mempunyai sudut pandang yang menakjubkan terhadap demokrasi ,kita sebagai umattnya diharapkan melakukan musyawarah untuk mencapai kata mufakat karena meminta pendapat dan mencari kebenaran adalah salah satu prinsip dalam demokrasi yang dianut sebagian besar bangsa di dunia dan hal ini diakui pula dalam ISLAM
Demokrasi dalam sudut pandang para ahli :
Abraham Lincoln th 18673 memberikan pengertian demokrasi “ government of the people, by the people, and for the people”.
Henry B. Mayo, system politik demokratis adalah menunjukkan kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat, dan didasarkan atas kesamaan politik dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Harris Soche
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu kekusaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat atau diri orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang banyak untuk mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah.
C.F. Strong
Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas
Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.
Yusuf Al- Qordawy
Wadah Masyarakat untuk memilih sesorang untuk mengurus dan mengatur urusan mereka. Pimpinanya bukan orang yang mereka benci, peraturannya bukan yang mereka tidak kehendaki, dan mereka berhak meminta pertanggungjawaban penguasa jika pemimpin tersebut salah. Merekapun berhak memecatnya jika menyeleweng, mereka juga tidak boleh dibawa ke sistem ekonomi, sosial, budaya, atau sistem politik yang tidak mereka kenal dan tidak mereka sukai.
Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
Sedangkan menurut saya pribadi demokrasi pada saat ini terbilang sudah maju pesat bahkan terkesan sangat bebas .ini di tandai dengan :
Sudah di adakan pemilu untuk pemilihan presiden dan wakilnya serta para anggota dewan kehormatan yang berkantor di senayan yang mewakili seluruh rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia bebas mengeluarkan pendapat tanpa takut untuk mengeluarkan unek unek mereka
Namun saya juga berpendapat bahwa demokrasi saat ini mulai kebablasan dikarenakan “ mungkin pada saat ini apabila kita mengeluarkan pendapat terkesan sedikit di acuhkan, maka warga mulai menunjukan tingkah anarkis dalam menunjukkan aspirasi mereka agar di dengar oleh para pemerintah.
Pada saat ini demokrasi juga memerlukan tempat untuk mewakili para minoritas yang ada , karena demokrasi milik kita bersama . demokrasi tidak hanya sekedar bebas tetapi demokrasi juga harus bertanggung jawab.
KESIMPULAN
Demokrasi sangat di perlukan dalam kehidupan bernegara karena menurut saya demokrasi harus menjadi salah satu pilar agar Negara ini tetap terjaga. Tetapi demokrasi yang saya maksud adalah demokrasi yang terhormat dan bertanggung jawab , bukan sekedar mengatas namakan kebebasan semata.
SARAN
Jadikanlah demokrasi sebagai petunjuk dalam hidup berbangsa dan bernegara..
Sumber
Buku pendidikan pancasila terbitan erlangga
Dan www. Google .com
Serta beberapa blog yang dapat menjadi sumber refrensi .
Jumat, 23 Maret 2012
perilaku antar kelompok dan manajemen konflik
Pengertian konflik menurut pendapat beberapa ahli adalah :
Menurut Nardjana (1994) Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Menurut Stoner Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian. (Wahyudi, 2006:17)
Ciri-Ciri Konflik :
Menurut Wijono( 1993 : 37) Ciri-ciri Konflik adalah :
1. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
2. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: sandang- pangan, materi dan kesejahteraan atau tunjangan-tunjangan tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan aktualisasi diri.
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.
Dampak Konflik
Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Dampak Positif Konflik
Menurut Wijono (1993:3), bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:
1. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal.
5. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Semua ini bisa menjadikan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan terjamin.
2. Dampak Negatif Konflik
Dampak negatif konflik (Wijono, 1993, p.2), sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya ngobrol berjam-jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di tempat, pulang lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai alasan yang tak jelas.
2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, timbul stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain.
5. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor turn-over. Kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh karena produksi bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita hanya untuk kegiatan seleksi dan memberikan latihan dan dapat muncul pemborosan dalam cost benefit.
Konflik yang tidak terselesaikan dapat merusak lingkungan kerja sekaligus orang-orang di dalamnya, oleh karena itu konflik harus mendapat perhatian. Jika tidak, maka seorang manajer akan terjebak pada hal-hal seperti:
1. Kehilangan karyawan yang berharga dan memiliki keahlian teknis. Dapat saja mereka mengundurkan diri. Manajer harus menugaskan mereka kembali, dan contoh yang paling buruk adalah karena mungkin Manajer harus memecat mereka.
2. Menahan atau mengubah informasi yang diperlukan rekan-rekan sekerja yang lurus hati agar tetap dapat mencapai prestasi.
3. Keputusan yang lebih buruk yang diambil oleh perseorangan atau tim karena mereka sibuk memusatkan perhatian pada orangnya, bukan pada masalahnya.
4. Kemungkinan sabotase terhadap pekerjaan atau peralatan. Seringkali dimaklumi sebagai faktor “kecelakaan” atau “lupa”. Namun, dapat membuat pengeluaran yang diakibatkan tak terhitung banyaknya.
5. Sabotase terhadap hubungan pribadi dan reputasi anggota tim melalui gosip dan kabar burung. Segera setelah orang tidak memusatkan perhatian pada tujuan perubahan, tetapi pada masalah emosi dan pribadi, maka perhatian mereka akan terus terpusatkan ke sana.
6. Menurunkan moral, semangat, dan motivasi kerja. Seorang karyawan yang jengkel dan merasa ada yang berbuat salah kepadanya tidak lama kemudian dapat meracuni seluruh anggota tim. Bila semangat sudah berkurang, manajer akan sulit sekali mengobarkannya kembali.
7. Masalah yang berkaitan dengan stres. Ada bermacam-macam, mulai dari efisiensi yang berkurang sampai kebiasaan membolos kerja. (Stevenin,2000 : 131-132).
Sedangkan sumber sumber terjadinya konflik adalah :
Sebagaimana definisinya, konflik terjadi karena adanya perbedaan
mendasar yang berupa perbedaan kepentingan atau tujuan dari pihakpihak
yang terlibat. Konflik dapat terjadi antarindividu, antara
individu dengan kelompok, antarmasyarakat dalam suatu negara,
antarmasyarakat dengan negara, antarpemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, antarsuku bangsa, antarpemeluk agama, antarnegara
dengan kelompok ilegal, bahkan antarnegara, dan sebagainya.
Pada kenyataannya, tidak semua konflik terjadi karena perbedaan
kepentingan. Ada begitu banyak hal yang mampu memicu timbulnya
beberapa hal yang dapat menyebabkan konflik sosial terjadi sebagai
berikut.
a. Perbedaan Antarorang
Pada dasarnya setiap orang memiliki karakteristik yang berbedabeda.
Perbedaan ini mampu menimbulkan konflik sosial.
Perbedaan pendirian dan perasaan setiap orang dirasa
sebagai pemicu utama dalam konflik sosial. Lihat saja
berita-berita media massa banyak pertikaian terjadi
karena rasa dendam, cemburu, iri hati, dan sebagainya.
Selain itu, banyaknya perceraian keluarga adalah bukti
nyata perbedaan prinsip mampu menimbulkan konflik.
Umumnya perbedaan pendirian atau pemikiran lahir
karena setiap orang memiliki cara pandang berbeda
terhadap masalah yang sama.
b. Perbedaan Kebudayaan
Kebudayaan yang melekat pada seseorang mampu
memunculkan konflik manakala kebudayaankebudayaan
tersebut berbenturan dengan kebuddayaan lain. Pada dasarnya pola kebudayaan yang ada memengaruhi
pembentukan serta perkembangan kepribadian seseorang. Oleh
karena itu, kepribadian antara satu individu dengan individu lainnya
berbeda-beda. Contoh, seseorang yang tinggal di lingkungan
pegunungan tentunya berbeda dengan seseorang yang tinggal di
pantai. Perbedaan kepribadian ini, tentunya membawa perbedaan
pola pemikiran dan sikap dari setiap individu yang dapat
menyebabkan terjadinya pertentangan antarkelompok manusia.
c. Bentrokan Kepentingan
Umumnya kepentingan menunjuk keinginan atau
kebutuhan akan sesuatu hal. Seorang mampu melakukan
apa saja untuk mendapatkan kepentingannya guna
mencapai kehidupan yang sejahtera. Oleh karena itu,
apabila terjadi benturan antara dua kepentingan yang
berbeda, dapat dipastikan munculnya konflik sosial.
Contohnya benturan antara kepentingan buruh dan
pengusaha. Kepentingan buruh adalah mendapatkan
gaji sebagaimana mestinya setiap bulannya. Namun,
berkenaan dengan meruginya sebuah perusahaan maka
perusahaan itu enggan memenuhi kepentingan buruh.
Akibatnya, konflik baru terbentuk antara majikan dan
buruh. Buruh menggelar aksi demo dan mogok kerja
menuntut perusahaan tersebut.
d. Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang berlangsung cepat untuk sementara waktu
akan mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal ini
menyebabkan terjadinya perbedaan pendirian antargolongan
dalam menyikapi perubahan yang terjadi. Situasi dan kondisi ini
mampu memunculkan konflik baru. Misalnya semakin maju dan
tinggi teknologi, para ahli pun berusaha melibatkan para balita
untuk ikut menikmati teknologi tersebut yang tentunya bermanfaat
bagi perkembangan intelektual bayi. Karena alasan itu, dibuatlah
baby channel. Namun, perubahan ini menimbulkan reaksi pro
dan kontra dalam masyarakat.
Sementara itu, seorang antropolog Indonesia yaitu Koentjaraningrat
mengatakan bahwa sumber konflik antarsuku bangsa atau golongan
dalam negara yang sedang berkembang .
Bagi organisasi, yang penting adalah bagaimana mengelola konflik agar efektif bagi organisasi. Konflik bisa berdampak negatif, misalnya melemahnya hubungan antar pribadi, keterasingan, mudah marah/tersinggung, dan lain-lain. Pada level organisasi konflik membawa dampak negatif berupa pemborosan energi, menurunnya rasa saling percaya/ ketergantungan terhadap kelompok lain, kurangnya kerja sama antar kelompok, dan terganggunya pencapaian tujuan organisasi. Konflik jika dikelola dengan baik akan berdampak positif dan konstruktif bagi organisasi (Kreps: 1982), yaitu : 1) sebagai tanda peringatan dini terhadap masalah yang muncul, 2) sebagai katub pengaman, 3) meningkatkan interaksi dan keterlibatan kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan masalah yang timbul, 4) menumbuhkan kreativitas, 5) menjembatani penyelesaian masalah, 6) mendorong penyampaian informasi antar kelompok, dan 7) menguji ide-ide yang muncul dari anggota organisasi, dan solusi yang ditawarkan atas masalah yang terjadi. Jika konflik terjadi, kan uncul berbagai perubahan perilaku dalam kelompok, yaitu : 1) individu dalam suatu kelompok akan mengidentifikasi dirinya dengan kelompoknya dan menganggap seolah-olah dirinya terpisddah dari kelompok lain, 2) kehadiran kelompok lain akan mengundang perbandingan antara “kelompok kami” dengan “kelompok mereka”, 3) jika suatu kelompok terlibat konflik dengan kelompok lain, maka anggota kelompoknya akan cepat menyatu dengan anggota kelompoknya, 4) anggota suatu kelompok cenderung memandang kelompok lain sebagai rival, 5) anggota kelompok cenderung enonjolkan arogansi dan meremehkan kelebihan atau keberhasilan kelompok lain, 6) komunikasi antara kelompok yang berkonflik akan menurun bahkan tersumbat, 7) Kelompok yang berkonflik dengan kelompok lain akan cepat melempar kesalahan kepada kelompok lain, dan 8) konflik antar kelompok yang diikuti perubahan pada pesepsi dan permusuhan terjadi secara alamiah, dalam situasi normal (Daft : 1992). Persepsi Konflik Antar Kelompok Kualitas dan frekuensi interaksi antar pribadi anggota suatu kelompok bias mempengaruhi persepsi konflik antar kelompok, demikian juga konflik antar kelompok bisa mempengaruhi kualitas dan frekuensi antar pribadi.
Pengelompokkan konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
• konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• konflik antar atau tidak antar agama
• konflik antar politik.
Menurut Nardjana (1994) Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Menurut Stoner Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian. (Wahyudi, 2006:17)
Ciri-Ciri Konflik :
Menurut Wijono( 1993 : 37) Ciri-ciri Konflik adalah :
1. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
2. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: sandang- pangan, materi dan kesejahteraan atau tunjangan-tunjangan tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan aktualisasi diri.
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.
Dampak Konflik
Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Dampak Positif Konflik
Menurut Wijono (1993:3), bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:
1. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal.
5. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Semua ini bisa menjadikan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan terjamin.
2. Dampak Negatif Konflik
Dampak negatif konflik (Wijono, 1993, p.2), sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya ngobrol berjam-jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di tempat, pulang lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai alasan yang tak jelas.
2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, timbul stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain.
5. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor turn-over. Kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh karena produksi bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita hanya untuk kegiatan seleksi dan memberikan latihan dan dapat muncul pemborosan dalam cost benefit.
Konflik yang tidak terselesaikan dapat merusak lingkungan kerja sekaligus orang-orang di dalamnya, oleh karena itu konflik harus mendapat perhatian. Jika tidak, maka seorang manajer akan terjebak pada hal-hal seperti:
1. Kehilangan karyawan yang berharga dan memiliki keahlian teknis. Dapat saja mereka mengundurkan diri. Manajer harus menugaskan mereka kembali, dan contoh yang paling buruk adalah karena mungkin Manajer harus memecat mereka.
2. Menahan atau mengubah informasi yang diperlukan rekan-rekan sekerja yang lurus hati agar tetap dapat mencapai prestasi.
3. Keputusan yang lebih buruk yang diambil oleh perseorangan atau tim karena mereka sibuk memusatkan perhatian pada orangnya, bukan pada masalahnya.
4. Kemungkinan sabotase terhadap pekerjaan atau peralatan. Seringkali dimaklumi sebagai faktor “kecelakaan” atau “lupa”. Namun, dapat membuat pengeluaran yang diakibatkan tak terhitung banyaknya.
5. Sabotase terhadap hubungan pribadi dan reputasi anggota tim melalui gosip dan kabar burung. Segera setelah orang tidak memusatkan perhatian pada tujuan perubahan, tetapi pada masalah emosi dan pribadi, maka perhatian mereka akan terus terpusatkan ke sana.
6. Menurunkan moral, semangat, dan motivasi kerja. Seorang karyawan yang jengkel dan merasa ada yang berbuat salah kepadanya tidak lama kemudian dapat meracuni seluruh anggota tim. Bila semangat sudah berkurang, manajer akan sulit sekali mengobarkannya kembali.
7. Masalah yang berkaitan dengan stres. Ada bermacam-macam, mulai dari efisiensi yang berkurang sampai kebiasaan membolos kerja. (Stevenin,2000 : 131-132).
Sedangkan sumber sumber terjadinya konflik adalah :
Sebagaimana definisinya, konflik terjadi karena adanya perbedaan
mendasar yang berupa perbedaan kepentingan atau tujuan dari pihakpihak
yang terlibat. Konflik dapat terjadi antarindividu, antara
individu dengan kelompok, antarmasyarakat dalam suatu negara,
antarmasyarakat dengan negara, antarpemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, antarsuku bangsa, antarpemeluk agama, antarnegara
dengan kelompok ilegal, bahkan antarnegara, dan sebagainya.
Pada kenyataannya, tidak semua konflik terjadi karena perbedaan
kepentingan. Ada begitu banyak hal yang mampu memicu timbulnya
beberapa hal yang dapat menyebabkan konflik sosial terjadi sebagai
berikut.
a. Perbedaan Antarorang
Pada dasarnya setiap orang memiliki karakteristik yang berbedabeda.
Perbedaan ini mampu menimbulkan konflik sosial.
Perbedaan pendirian dan perasaan setiap orang dirasa
sebagai pemicu utama dalam konflik sosial. Lihat saja
berita-berita media massa banyak pertikaian terjadi
karena rasa dendam, cemburu, iri hati, dan sebagainya.
Selain itu, banyaknya perceraian keluarga adalah bukti
nyata perbedaan prinsip mampu menimbulkan konflik.
Umumnya perbedaan pendirian atau pemikiran lahir
karena setiap orang memiliki cara pandang berbeda
terhadap masalah yang sama.
b. Perbedaan Kebudayaan
Kebudayaan yang melekat pada seseorang mampu
memunculkan konflik manakala kebudayaankebudayaan
tersebut berbenturan dengan kebuddayaan lain. Pada dasarnya pola kebudayaan yang ada memengaruhi
pembentukan serta perkembangan kepribadian seseorang. Oleh
karena itu, kepribadian antara satu individu dengan individu lainnya
berbeda-beda. Contoh, seseorang yang tinggal di lingkungan
pegunungan tentunya berbeda dengan seseorang yang tinggal di
pantai. Perbedaan kepribadian ini, tentunya membawa perbedaan
pola pemikiran dan sikap dari setiap individu yang dapat
menyebabkan terjadinya pertentangan antarkelompok manusia.
c. Bentrokan Kepentingan
Umumnya kepentingan menunjuk keinginan atau
kebutuhan akan sesuatu hal. Seorang mampu melakukan
apa saja untuk mendapatkan kepentingannya guna
mencapai kehidupan yang sejahtera. Oleh karena itu,
apabila terjadi benturan antara dua kepentingan yang
berbeda, dapat dipastikan munculnya konflik sosial.
Contohnya benturan antara kepentingan buruh dan
pengusaha. Kepentingan buruh adalah mendapatkan
gaji sebagaimana mestinya setiap bulannya. Namun,
berkenaan dengan meruginya sebuah perusahaan maka
perusahaan itu enggan memenuhi kepentingan buruh.
Akibatnya, konflik baru terbentuk antara majikan dan
buruh. Buruh menggelar aksi demo dan mogok kerja
menuntut perusahaan tersebut.
d. Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang berlangsung cepat untuk sementara waktu
akan mengubah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Hal ini
menyebabkan terjadinya perbedaan pendirian antargolongan
dalam menyikapi perubahan yang terjadi. Situasi dan kondisi ini
mampu memunculkan konflik baru. Misalnya semakin maju dan
tinggi teknologi, para ahli pun berusaha melibatkan para balita
untuk ikut menikmati teknologi tersebut yang tentunya bermanfaat
bagi perkembangan intelektual bayi. Karena alasan itu, dibuatlah
baby channel. Namun, perubahan ini menimbulkan reaksi pro
dan kontra dalam masyarakat.
Sementara itu, seorang antropolog Indonesia yaitu Koentjaraningrat
mengatakan bahwa sumber konflik antarsuku bangsa atau golongan
dalam negara yang sedang berkembang .
Bagi organisasi, yang penting adalah bagaimana mengelola konflik agar efektif bagi organisasi. Konflik bisa berdampak negatif, misalnya melemahnya hubungan antar pribadi, keterasingan, mudah marah/tersinggung, dan lain-lain. Pada level organisasi konflik membawa dampak negatif berupa pemborosan energi, menurunnya rasa saling percaya/ ketergantungan terhadap kelompok lain, kurangnya kerja sama antar kelompok, dan terganggunya pencapaian tujuan organisasi. Konflik jika dikelola dengan baik akan berdampak positif dan konstruktif bagi organisasi (Kreps: 1982), yaitu : 1) sebagai tanda peringatan dini terhadap masalah yang muncul, 2) sebagai katub pengaman, 3) meningkatkan interaksi dan keterlibatan kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan masalah yang timbul, 4) menumbuhkan kreativitas, 5) menjembatani penyelesaian masalah, 6) mendorong penyampaian informasi antar kelompok, dan 7) menguji ide-ide yang muncul dari anggota organisasi, dan solusi yang ditawarkan atas masalah yang terjadi. Jika konflik terjadi, kan uncul berbagai perubahan perilaku dalam kelompok, yaitu : 1) individu dalam suatu kelompok akan mengidentifikasi dirinya dengan kelompoknya dan menganggap seolah-olah dirinya terpisddah dari kelompok lain, 2) kehadiran kelompok lain akan mengundang perbandingan antara “kelompok kami” dengan “kelompok mereka”, 3) jika suatu kelompok terlibat konflik dengan kelompok lain, maka anggota kelompoknya akan cepat menyatu dengan anggota kelompoknya, 4) anggota suatu kelompok cenderung memandang kelompok lain sebagai rival, 5) anggota kelompok cenderung enonjolkan arogansi dan meremehkan kelebihan atau keberhasilan kelompok lain, 6) komunikasi antara kelompok yang berkonflik akan menurun bahkan tersumbat, 7) Kelompok yang berkonflik dengan kelompok lain akan cepat melempar kesalahan kepada kelompok lain, dan 8) konflik antar kelompok yang diikuti perubahan pada pesepsi dan permusuhan terjadi secara alamiah, dalam situasi normal (Daft : 1992). Persepsi Konflik Antar Kelompok Kualitas dan frekuensi interaksi antar pribadi anggota suatu kelompok bias mempengaruhi persepsi konflik antar kelompok, demikian juga konflik antar kelompok bisa mempengaruhi kualitas dan frekuensi antar pribadi.
Pengelompokkan konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam :
• konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• konflik antar atau tidak antar agama
• konflik antar politik.
Selasa, 20 Maret 2012
study tentang organisasi
Fungsi Organisasi
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
1. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi
Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan)atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Tinjauan umum
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang
Faktor Genetik atau Faktor Endogen
Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain:
a. Jenis Ras
Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik saling berbeda satu dengan yang lainnya.
Tiga kelompok ras terbesar, yaitu:
(1). Ras kulit putih atau ras Kaukasia.
Ciri-ciri fisik : Warna kulit putih, bermata biru, berambut pirang.
Perilaku yang dominan : Terbuka, senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
(2).Ras kulit hitam atau ras Negroid.
Ciri-ciri fisik : Berkulit hitam, berambut keriting, dan bermata hitam.
Perilaku yang dominan : Keramah tamahan, suka gotong royong, tertutup, dan senang dengan upacara ritual.
b. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria di sebut maskulin sedangkan perilaku wanita di sebut feminim.
c. Sifat Fisik
Kalau kita amati perilaku individu berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
d. Sifat Kepribadian
Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah : “keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”
e. Bakat Pembawaan
Bakat menurut Notoatmodjo (1997) yang mengutip pendapat William B. Micheel (1960) adalah : “kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenal hal tersebut”. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
f. Intelegensi
Menurut Terman intelegensi adalah : “kemampuan untuk berfikir abstrak” (Sukardi, 1997). Sedangkan Ebbieghous mendefenisikan intelegensi adalah : “kemampuan untuk membuat kombinasi” (Notoatmodjo, 1997). Dari batasan terebut dapat dikatakan bahwa intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu. Oleh karena itu, kita kenal ada individu yang intelegen, yaitu individu yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.
Mempengaruhi Perilaku
D. Teori – Teori yang Mempengaruhi Perilaku
1. Teori Kepemimpinan ( Leadership )
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sukarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.Salah satu contoh teori kepemimpinan :
v Teori LPC dari Fielder
Fielder mengembangkan suatu ukuran orientasi pemimpin yang disebut rekan sekerja yang kurang disukai dan rekan kerja yang disukai ( LPC ).
• Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Rendah
Ø Dianggap terutama berorientasi pada pekerjaan
• Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Tinggi
Ø Dianggap terutama berorintasi terhadap hubungan.
Teori Kemungkinannya
o Pemimpin mempunyai hubungan yang baik dengan anggota – anggota kelompok, sebagaimana dapat diukur dari tingkat penerimaan mereka terhadap pemimpin itu.
o Kekuasaan serta kedudukan pemimpin itu sedemikian tingginya sehingga bermenangu untuk memberi imbalan ( Reward ) atau menghukum anggotanya.
o Tugasnya memiliki struktur yang baik sehingga ada tujuan yang jelas, beberapa cara untuk menyelesaikan tugas dan kritera yang jelas mengenai keberhasilan.
2. Teori Behaviorisme
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme- Obyek psikologi adalah tingkah laku- semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek- mementingkan pembentukan kebiasaan
Stres (stress) adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Sedangkan menurut Hans Selye (dalam Santrock, 2003 : 557) stres sebenarnya adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang ditempatkan padanya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi/Menyebabkan Stres
1. Faktor-Faktor Lingkungan
a. Beban yang terlalu berat, konflik dan frustasi
Istilah yang sering digunakan untuk beban yang terlalu berat di masa kini adalah burnout, perasaan tidak berdaya, tidak memiliki harapan, yang disebabkan oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat. Burnout membuat penderitanya merasa sangat kelelahan secara fisik dan emosional (Pines & Aronson (1988) dalam Santrock, 2003 : 560)
Berbagai stimulus bukan hanya dapat menjadi beban yang terlalu berat, namun juga bisa menjadi sumber konflik. Konflik terjadi ketika seseorang harus mengambil keputusan dari dua atau lebih stimulus yang tidak cocok. Tiga tipe konflik utama adalah :
1) Mendekat/mendekat (approach/approach conflict), terjadi bila individu harus memilih antara dua stimulus atau keadaan yang sama menarik. Konflik mendekat / mendekat adalah konflik yang tingkat stresnya paling rendah dibandingkan dua tipe konflik lainnya karena dua pilihannya memberikan hasil yang positif.
2) Menghindar/menghindar (avoidance/avoidance conflict), terjadi ketika individu harus memilih antara dua stimulus yang sama-sama tidak menarik, yang sebenarnya ingin dihindari keduanya, namun mereka harus memilih salah satunya. Pada banyak kasus, individu memilih untuk menunda mengambil keputusan dalam konflik menghindar/menghindar samap saat-saat terakhir.
3) Mendekat/menghindar (approach/avoidance conflict), terjadi bila hanya ada satu stimulus atau keadaan namun memiliki karakteristik yang positif dan juga negatif. Bila dihadapkan dalam konflik seperti ini (timbul dilema), biasanya individu merasa bimbang sebelum mengambil keputusan. Ketika waktunya untuk mengambil keputusan semakin dekat, kecenderungan untuk menghindar biasanya semakin mendominasi (Miller (1959) dalam Santrock, 2003 : 561).
Frustasi adalah situasi apapun dimana individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kegagalan dan kehilangan adalah dua hal yang terutama membuat frustasi.
b. Kejadian besar dalam hidup dan gangguan sehari-hari
2. Faktor-Faktor Kepribadian – Pola Tingkah Laku Tipe A (type A Behavior Pattern)
Adalah sekelompok karakteristik – rasa kompetitif yang berlebihan, kemauan keras, tidak sabar, mudah marah , dan sikap bermusuhan – yang dianggap berhubungan dengan masalah jantung. Penelitian mengenai pola tingkah laku tipe A pada anak-anak dan remaja menemukan bahwa anak-anak dan remaja dengan pola tingkah laku tipe A cenderung menderita lebih banyak penyakit, gejala gangguan jantung, ketegangan otot, dan gangguan tidur, dan bahwa anak-anak dan remaj dengan tipe A biasanya memiliki orang tua yang juga memiliki pola tingkah laku A (Santrock, 2003 : 570).
3. Faktor-Faktor Kognitif
Sesuatu yang menimbulkan stres tergantung pada bagaimana individu menilai dan menginterpretasikan suatu kejadian secara kognitif. Pandangan ini telah dikemukan oleh peneliti bernama Richard Lazarus
Penilaian kognitif (cognitive appraisal) adalah istilah yang digunakan Lazarus untuk menggambarkan interpretasi individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau menantang dan keyakinan mereka apakah mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi suatu kejadian dengan efektif
Cara Penanganan Stres
1. Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazarus (dalam Santrock, 2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
b. Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.
Strategi penanganan stres dengan mendekat dan menghindar (Santrock, 2003 : 567) :
a. Strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapi penyebab stres tersebut atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung
b. Strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres
Menurut Ebata & Moos, 1994 (dalam Santrock, 2003 : 567) individu yang menggunakan strategi mendekat untuk menghadapi stres adalah remaja yang berusia lebih tua, lebih aktif, menilai stresor utama yang muncul sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan sebagai suatu tantangan, dan memiliki sumber daya sosial yang dapat digunakan. Sedangkan, individu yang menggunakan strategi menghindar mudah merasa tertekan dan mengalami stres, memiliki stresor yang lebih kronis, dan telah mengalami kejadian-kejadian yang lebih negatif dalam kehidupannya selama tahun sebelumnya.
perilaku kelompok dan interpersonal
perilaku individu dan pengaruhnya tehadap organisasi
Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :
karakteristik biografis
Umur
Jenis kelamin
Status kawin
masa kerja
Kemampuan
kemampuan fisik
kemampuan intelektual
Kepribadian
Proses belajar
Persepsi
Sikap
Kepuasan kerja
Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :
Produktifitas kerja
Kepuasan kerja
Tingkat absensi
Tingkat turnoverJenis-jenis Kelompok
Ada beberapa klarifikasi jenis kelompok salah satunya yaitu :
Dyad : kelompok terdiri dari dua orang, disini interaksi dan hubungan satu sama lain lebih intens, misalnya:kerja kelompok
Kelompok kecil : kelompok primer dimana terjadinya face to face dan ada identitas kelompok yang sangat kuat, misalnya ekskul di sekolah
Organisasi : sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan terstruktur dengan jelas, misalnya OSIS
Masaa : bersifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak terstruktur, misalnya anggota kelompok tawuran.
Motivasi Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama untuk memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan adanya motivasi untuk memenuhinya, lalu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik. tetapi kesamaan di antara anggota – anggotanya. seseorang lebih menyenangi berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. misalnya kesamaan minat, kepercayaan, hobi, usia dsb.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – masing anggota ( siapa yang menjadi ketua atau anggota ).
Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
setelah adanya interaksi biasanya dalam sebuah kelompok terdapat norma sosial. norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.
3.Tahap-Tahap pengembangan Kelompok
1. Tahap Pembentukan ( Forming)
Tahap pertama dalam perkembangan kelompok dengan cirri banyaknya ketidakpastian mengenai: Maksud,struktur,dan kepemimpinan kelompok.para anggota menguji coba untuk menentukan tipe-tipe perilaku yang dapat diterima secara baik oleh kelompok.tahap ini terakhir pada saat para anggota mulai berfikir,bahwa mereka merupakan bagian dari suatu kelompok.
2. Tahap Keributan (Stroming)
Ditandai oleh adanya konflik didalam kelompok.para anggota menerima secara baik eksistensi kelompok,tetapi melawankendala-kendala yang dikenakan oleh kelompok terhadap individualitas.lebih lanjut ada konflik mengenai siapa yang akan mengendalikan kelompok.tahap ini terakhir bila terdapat suatu hirarki yang relative lebih jelas dari kepemimpinan kelompok.
3. Tahap Penormaan ( Norming)
Ditandai oleh berkembangnya hubungan yang karib,dan kelompok memperagakan kekohesifannya (kesalingtertarikannya / cohesiveness).ada rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan.tahap ini selesai bilastruktur kelompok telah kokoh dan kelompok telah menyerap perangkat pengharapan dari apa yang didefinisikan oleh perilaku anggota yang benar.
Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen organisasi, yakni:
1. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi
Harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan)atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan anggaran.
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Tinjauan umum
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang
Faktor Genetik atau Faktor Endogen
Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain:
a. Jenis Ras
Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik saling berbeda satu dengan yang lainnya.
Tiga kelompok ras terbesar, yaitu:
(1). Ras kulit putih atau ras Kaukasia.
Ciri-ciri fisik : Warna kulit putih, bermata biru, berambut pirang.
Perilaku yang dominan : Terbuka, senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
(2).Ras kulit hitam atau ras Negroid.
Ciri-ciri fisik : Berkulit hitam, berambut keriting, dan bermata hitam.
Perilaku yang dominan : Keramah tamahan, suka gotong royong, tertutup, dan senang dengan upacara ritual.
b. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria di sebut maskulin sedangkan perilaku wanita di sebut feminim.
c. Sifat Fisik
Kalau kita amati perilaku individu berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
d. Sifat Kepribadian
Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah : “keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”
e. Bakat Pembawaan
Bakat menurut Notoatmodjo (1997) yang mengutip pendapat William B. Micheel (1960) adalah : “kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenal hal tersebut”. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
f. Intelegensi
Menurut Terman intelegensi adalah : “kemampuan untuk berfikir abstrak” (Sukardi, 1997). Sedangkan Ebbieghous mendefenisikan intelegensi adalah : “kemampuan untuk membuat kombinasi” (Notoatmodjo, 1997). Dari batasan terebut dapat dikatakan bahwa intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu. Oleh karena itu, kita kenal ada individu yang intelegen, yaitu individu yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.
Mempengaruhi Perilaku
D. Teori – Teori yang Mempengaruhi Perilaku
1. Teori Kepemimpinan ( Leadership )
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sukarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.Salah satu contoh teori kepemimpinan :
v Teori LPC dari Fielder
Fielder mengembangkan suatu ukuran orientasi pemimpin yang disebut rekan sekerja yang kurang disukai dan rekan kerja yang disukai ( LPC ).
• Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Rendah
Ø Dianggap terutama berorientasi pada pekerjaan
• Pemimpin yang Memberi Nilai LPC Tinggi
Ø Dianggap terutama berorintasi terhadap hubungan.
Teori Kemungkinannya
o Pemimpin mempunyai hubungan yang baik dengan anggota – anggota kelompok, sebagaimana dapat diukur dari tingkat penerimaan mereka terhadap pemimpin itu.
o Kekuasaan serta kedudukan pemimpin itu sedemikian tingginya sehingga bermenangu untuk memberi imbalan ( Reward ) atau menghukum anggotanya.
o Tugasnya memiliki struktur yang baik sehingga ada tujuan yang jelas, beberapa cara untuk menyelesaikan tugas dan kritera yang jelas mengenai keberhasilan.
2. Teori Behaviorisme
Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme- Obyek psikologi adalah tingkah laku- semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada reflek- mementingkan pembentukan kebiasaan
Stres (stress) adalah respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stresor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Sedangkan menurut Hans Selye (dalam Santrock, 2003 : 557) stres sebenarnya adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang ditempatkan padanya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi/Menyebabkan Stres
1. Faktor-Faktor Lingkungan
a. Beban yang terlalu berat, konflik dan frustasi
Istilah yang sering digunakan untuk beban yang terlalu berat di masa kini adalah burnout, perasaan tidak berdaya, tidak memiliki harapan, yang disebabkan oleh stres akibat pekerjaan yang sangat berat. Burnout membuat penderitanya merasa sangat kelelahan secara fisik dan emosional (Pines & Aronson (1988) dalam Santrock, 2003 : 560)
Berbagai stimulus bukan hanya dapat menjadi beban yang terlalu berat, namun juga bisa menjadi sumber konflik. Konflik terjadi ketika seseorang harus mengambil keputusan dari dua atau lebih stimulus yang tidak cocok. Tiga tipe konflik utama adalah :
1) Mendekat/mendekat (approach/approach conflict), terjadi bila individu harus memilih antara dua stimulus atau keadaan yang sama menarik. Konflik mendekat / mendekat adalah konflik yang tingkat stresnya paling rendah dibandingkan dua tipe konflik lainnya karena dua pilihannya memberikan hasil yang positif.
2) Menghindar/menghindar (avoidance/avoidance conflict), terjadi ketika individu harus memilih antara dua stimulus yang sama-sama tidak menarik, yang sebenarnya ingin dihindari keduanya, namun mereka harus memilih salah satunya. Pada banyak kasus, individu memilih untuk menunda mengambil keputusan dalam konflik menghindar/menghindar samap saat-saat terakhir.
3) Mendekat/menghindar (approach/avoidance conflict), terjadi bila hanya ada satu stimulus atau keadaan namun memiliki karakteristik yang positif dan juga negatif. Bila dihadapkan dalam konflik seperti ini (timbul dilema), biasanya individu merasa bimbang sebelum mengambil keputusan. Ketika waktunya untuk mengambil keputusan semakin dekat, kecenderungan untuk menghindar biasanya semakin mendominasi (Miller (1959) dalam Santrock, 2003 : 561).
Frustasi adalah situasi apapun dimana individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kegagalan dan kehilangan adalah dua hal yang terutama membuat frustasi.
b. Kejadian besar dalam hidup dan gangguan sehari-hari
2. Faktor-Faktor Kepribadian – Pola Tingkah Laku Tipe A (type A Behavior Pattern)
Adalah sekelompok karakteristik – rasa kompetitif yang berlebihan, kemauan keras, tidak sabar, mudah marah , dan sikap bermusuhan – yang dianggap berhubungan dengan masalah jantung. Penelitian mengenai pola tingkah laku tipe A pada anak-anak dan remaja menemukan bahwa anak-anak dan remaja dengan pola tingkah laku tipe A cenderung menderita lebih banyak penyakit, gejala gangguan jantung, ketegangan otot, dan gangguan tidur, dan bahwa anak-anak dan remaj dengan tipe A biasanya memiliki orang tua yang juga memiliki pola tingkah laku A (Santrock, 2003 : 570).
3. Faktor-Faktor Kognitif
Sesuatu yang menimbulkan stres tergantung pada bagaimana individu menilai dan menginterpretasikan suatu kejadian secara kognitif. Pandangan ini telah dikemukan oleh peneliti bernama Richard Lazarus
Penilaian kognitif (cognitive appraisal) adalah istilah yang digunakan Lazarus untuk menggambarkan interpretasi individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau menantang dan keyakinan mereka apakah mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi suatu kejadian dengan efektif
Cara Penanganan Stres
1. Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang berfokus pada masalah. Menurut Lazarus (dalam Santrock, 2003 : 566) penanganan stres atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
a. Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah istilah Lazarus untuk strategi kognitif untuk penanganan stres atau coping yang digunakan oleh individu yang menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya.
b. Coping yang berfokus pada emosi (problem-focused coping)adalah istilah Lazarus untuk strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan menggunakan penilaian defensif.
Strategi penanganan stres dengan mendekat dan menghindar (Santrock, 2003 : 567) :
a. Strategi mendekati (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapi penyebab stres tersebut atau konsekuensi yang ditimbulkannya secara langsung
b. Strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku, untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres
Menurut Ebata & Moos, 1994 (dalam Santrock, 2003 : 567) individu yang menggunakan strategi mendekat untuk menghadapi stres adalah remaja yang berusia lebih tua, lebih aktif, menilai stresor utama yang muncul sebagai sesuatu yang dapat dikendalikan dan sebagai suatu tantangan, dan memiliki sumber daya sosial yang dapat digunakan. Sedangkan, individu yang menggunakan strategi menghindar mudah merasa tertekan dan mengalami stres, memiliki stresor yang lebih kronis, dan telah mengalami kejadian-kejadian yang lebih negatif dalam kehidupannya selama tahun sebelumnya.
perilaku kelompok dan interpersonal
perilaku individu dan pengaruhnya tehadap organisasi
Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :
karakteristik biografis
Umur
Jenis kelamin
Status kawin
masa kerja
Kemampuan
kemampuan fisik
kemampuan intelektual
Kepribadian
Proses belajar
Persepsi
Sikap
Kepuasan kerja
Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :
Produktifitas kerja
Kepuasan kerja
Tingkat absensi
Tingkat turnoverJenis-jenis Kelompok
Ada beberapa klarifikasi jenis kelompok salah satunya yaitu :
Dyad : kelompok terdiri dari dua orang, disini interaksi dan hubungan satu sama lain lebih intens, misalnya:kerja kelompok
Kelompok kecil : kelompok primer dimana terjadinya face to face dan ada identitas kelompok yang sangat kuat, misalnya ekskul di sekolah
Organisasi : sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan terstruktur dengan jelas, misalnya OSIS
Masaa : bersifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak terstruktur, misalnya anggota kelompok tawuran.
Motivasi Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama untuk memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan adanya motivasi untuk memenuhinya, lalu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik. tetapi kesamaan di antara anggota – anggotanya. seseorang lebih menyenangi berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. misalnya kesamaan minat, kepercayaan, hobi, usia dsb.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – masing anggota ( siapa yang menjadi ketua atau anggota ).
Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
setelah adanya interaksi biasanya dalam sebuah kelompok terdapat norma sosial. norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.
3.Tahap-Tahap pengembangan Kelompok
1. Tahap Pembentukan ( Forming)
Tahap pertama dalam perkembangan kelompok dengan cirri banyaknya ketidakpastian mengenai: Maksud,struktur,dan kepemimpinan kelompok.para anggota menguji coba untuk menentukan tipe-tipe perilaku yang dapat diterima secara baik oleh kelompok.tahap ini terakhir pada saat para anggota mulai berfikir,bahwa mereka merupakan bagian dari suatu kelompok.
2. Tahap Keributan (Stroming)
Ditandai oleh adanya konflik didalam kelompok.para anggota menerima secara baik eksistensi kelompok,tetapi melawankendala-kendala yang dikenakan oleh kelompok terhadap individualitas.lebih lanjut ada konflik mengenai siapa yang akan mengendalikan kelompok.tahap ini terakhir bila terdapat suatu hirarki yang relative lebih jelas dari kepemimpinan kelompok.
3. Tahap Penormaan ( Norming)
Ditandai oleh berkembangnya hubungan yang karib,dan kelompok memperagakan kekohesifannya (kesalingtertarikannya / cohesiveness).ada rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan.tahap ini selesai bilastruktur kelompok telah kokoh dan kelompok telah menyerap perangkat pengharapan dari apa yang didefinisikan oleh perilaku anggota yang benar.
Rabu, 07 Maret 2012
pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan kewarganegaraan sebagai dasar pembentukan kualitas diri dalam menumbuhkembangkan kesadaran sikap dan perilaku mahasiswa dalam kehidupan berkebangsaan dan berkenegaraan.
Karena itu pendidikan kewarganegaraan sangat sentral dalam mewujudkan mahasiswa mahasiswi Indonesia yang dapat hidup berbangsa dan bernegara yang baik sebagaimana yang diharapkan oleh bangsa dan Negara
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi mahasiswa dan mahasiswi dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan mahasiswa dan mahasiswi sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam berkehidupan berkebangsaan dan bernegara
BAB II
PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
membuahkan sikap mental bersifat intelegen penuh tanggung jawab dari mahasiswa dengan perilaku yang beriman dan bertaqwa, berbudi luhur ,berfikir filosofis , bersikap rasional dan dinamis ,berpandangan luas dan ikut serta dalam kehidupan berkebangsaan dan berkenegaraan yang aktif.
Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa juga sangat diperlukan untuk mewujudkan mahasiswa dan mahasiswi yang sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa dan bernegara Pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa di perguruan tinggi
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan sangat diharapkan mampu mengantisipasi hari esok yang tidak pasti dan selalu terkait dalam konteks dinamika budaya bangsa dan Negara serta dalam hubungan internasional dan pandangan yang luas serta kesadaran dalam bernegara untuk membela Negara dan memiliki pola sikap dan perilaku yang mencintai tanah air berdasarkan pancasila .karena semua ini sangat dibutuhkan dalam menjaga keutuhan dan tegaknya Negara Republik Indonesia .
Setiap warga mempunyai hak dan kewajiban ,terutama kesadaran akan bela Negara yang pasti akan tercermin dalam perbuataan maupun perkataannya.apabila seorang warga Negara dapat merasakan bahwa konsep demokrasi dan hak asasi manusia merupakan hal hal yang aling sesuai dalam kehidupan sehari hari.
Sikap tersebut dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari hari dengan menerapkan pola seperti berikut : 1.beriman kepada tuhan yang maha esa
2.berbudi pekerti luhur
3.disiplin dalam bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara
4.dinamis ,rasioanal ,dan selalu sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara
5.bersikap professional dalam menjiwai peranan untuk selalu membela Negara
6.selalu mengamati dan mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam falsafah bangsa
7. mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan adanya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang di dapat oleh mahasiswa diharapkan mampu menganalisa dan memahami masalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat ,bangsa dan negaranya dengan konsisten sesuai dengan cita cita yang terkandung dalam pembukaan UUD 45.
Karena mahasiswa adalah generesi penerus bangsa generasi yang diharapkan dapat melaksanakan cita cita dan tujuan dari masyarakat Indonesia
Dengan mempelajari mata kuliah pendidikan kewarganegaraan mahasiswa sangat di harapkan mampu memahami, menangani serta menjawab masalah masalah yang ada sesuai dengan cita cita yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
PEMBAHASAN
BANGSA DAN NEGARA
Bangsa adalah orang–orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi.sedangkan Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama–sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
kewarganegaraan mempunyai dua artian yaitu sebagai berikut:
a.Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
- Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum anatara orang-orang dengan negara.
- Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosionak, seperti ikartan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.
- Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.
- Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan masih dianggap tidak penting karena dalam penilaian tiap warga negara pendidikan kewarganegaraan hanya sebagai pendidikan wajib di sekolah dan perguruan tinggi tanpa disadari manfaat yang nyata dari pendidikan kewarganegaraan. Sehingga sering mengabaikan apa sebenarnya manfaat dan tujuan pentingnya pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa menurut saya dibutuhkan saat ini. Dengan keadaan bangsa yang dalam gejolak krisis ini, mahasiswa patut untuk ditumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah airnya.
Bagaimanapun para mahasiswa adalah generasi pengganti bangsa ini di masa mendatang. Dengan pemahaman yang baik dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai aturan, maka diharapkan akan terbentuk suatu jajaran generasi pengganti yang diharapkan dapat mengganti kebiasaan buruk para pejabat bangsa ini.
Selain itu dengan generasi yang mengerti dan faham akan berwarga negara Indonesia, harapan untuk kemajuan bangsa ini akan terlaksana.
membangun warga negara yang memiliki sadar hukum yang tinggi tidak dapat dilakukan secara instan. Diperlukan waktu yang tidak sedikit dalam membangun rakyat dan pejabat bangsa ini memiliki kesadaran hukum yang baik dan merasa berkewajiban untuk membangun negaranya. Hal inilah yang perlu terus-menerus dibenahi dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju dan makmur
Maka dengan demikian para mahasiswa dapat memahami segala bentuk hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan dapat membentuk mahasiswanya untuk menjadi warga negara Indonesia yang aktif
tidak ada alasan bagi mahasiswa Indonesia untuk menolak atau meremehkan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
ada satu hal yang harus selalu kita ingat adalah negara yang maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesadaran hukum yang tinggi. Karena hukum adalah suatu aturan untuk menata dan mengkoorsinasi dalam mencapai cita-cita suatu bangsa.
BAB III
KESIMPULAN
Mahasiswa harus mendapatkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan sangat penting bagi mahasiswa , karena mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia menuju cita cita yang bangsa Indonesia yang terdapat dalam UUD 45.dengan berpedoman kepada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk menggapai cita cita tersebut.
PENDAHULUAN
Pendidikan kewarganegaraan sebagai dasar pembentukan kualitas diri dalam menumbuhkembangkan kesadaran sikap dan perilaku mahasiswa dalam kehidupan berkebangsaan dan berkenegaraan.
Karena itu pendidikan kewarganegaraan sangat sentral dalam mewujudkan mahasiswa mahasiswi Indonesia yang dapat hidup berbangsa dan bernegara yang baik sebagaimana yang diharapkan oleh bangsa dan Negara
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi mahasiswa dan mahasiswi dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah mewujudkan mahasiswa dan mahasiswi sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam berkehidupan berkebangsaan dan bernegara
BAB II
PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
membuahkan sikap mental bersifat intelegen penuh tanggung jawab dari mahasiswa dengan perilaku yang beriman dan bertaqwa, berbudi luhur ,berfikir filosofis , bersikap rasional dan dinamis ,berpandangan luas dan ikut serta dalam kehidupan berkebangsaan dan berkenegaraan yang aktif.
Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa juga sangat diperlukan untuk mewujudkan mahasiswa dan mahasiswi yang sadar bela negara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa dan bernegara Pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa di perguruan tinggi
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan sangat diharapkan mampu mengantisipasi hari esok yang tidak pasti dan selalu terkait dalam konteks dinamika budaya bangsa dan Negara serta dalam hubungan internasional dan pandangan yang luas serta kesadaran dalam bernegara untuk membela Negara dan memiliki pola sikap dan perilaku yang mencintai tanah air berdasarkan pancasila .karena semua ini sangat dibutuhkan dalam menjaga keutuhan dan tegaknya Negara Republik Indonesia .
Setiap warga mempunyai hak dan kewajiban ,terutama kesadaran akan bela Negara yang pasti akan tercermin dalam perbuataan maupun perkataannya.apabila seorang warga Negara dapat merasakan bahwa konsep demokrasi dan hak asasi manusia merupakan hal hal yang aling sesuai dalam kehidupan sehari hari.
Sikap tersebut dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari hari dengan menerapkan pola seperti berikut : 1.beriman kepada tuhan yang maha esa
2.berbudi pekerti luhur
3.disiplin dalam bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara
4.dinamis ,rasioanal ,dan selalu sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara
5.bersikap professional dalam menjiwai peranan untuk selalu membela Negara
6.selalu mengamati dan mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam falsafah bangsa
7. mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan adanya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang di dapat oleh mahasiswa diharapkan mampu menganalisa dan memahami masalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat ,bangsa dan negaranya dengan konsisten sesuai dengan cita cita yang terkandung dalam pembukaan UUD 45.
Karena mahasiswa adalah generesi penerus bangsa generasi yang diharapkan dapat melaksanakan cita cita dan tujuan dari masyarakat Indonesia
Dengan mempelajari mata kuliah pendidikan kewarganegaraan mahasiswa sangat di harapkan mampu memahami, menangani serta menjawab masalah masalah yang ada sesuai dengan cita cita yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945
PEMBAHASAN
BANGSA DAN NEGARA
Bangsa adalah orang–orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi.sedangkan Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama–sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
kewarganegaraan mempunyai dua artian yaitu sebagai berikut:
a.Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
- Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum anatara orang-orang dengan negara.
- Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosionak, seperti ikartan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.
- Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik.
- Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukkan pada akibat hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Pentingnya pendidikan kewarganegaraan masih dianggap tidak penting karena dalam penilaian tiap warga negara pendidikan kewarganegaraan hanya sebagai pendidikan wajib di sekolah dan perguruan tinggi tanpa disadari manfaat yang nyata dari pendidikan kewarganegaraan. Sehingga sering mengabaikan apa sebenarnya manfaat dan tujuan pentingnya pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa menurut saya dibutuhkan saat ini. Dengan keadaan bangsa yang dalam gejolak krisis ini, mahasiswa patut untuk ditumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah airnya.
Bagaimanapun para mahasiswa adalah generasi pengganti bangsa ini di masa mendatang. Dengan pemahaman yang baik dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai aturan, maka diharapkan akan terbentuk suatu jajaran generasi pengganti yang diharapkan dapat mengganti kebiasaan buruk para pejabat bangsa ini.
Selain itu dengan generasi yang mengerti dan faham akan berwarga negara Indonesia, harapan untuk kemajuan bangsa ini akan terlaksana.
membangun warga negara yang memiliki sadar hukum yang tinggi tidak dapat dilakukan secara instan. Diperlukan waktu yang tidak sedikit dalam membangun rakyat dan pejabat bangsa ini memiliki kesadaran hukum yang baik dan merasa berkewajiban untuk membangun negaranya. Hal inilah yang perlu terus-menerus dibenahi dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju dan makmur
Maka dengan demikian para mahasiswa dapat memahami segala bentuk hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan dapat membentuk mahasiswanya untuk menjadi warga negara Indonesia yang aktif
tidak ada alasan bagi mahasiswa Indonesia untuk menolak atau meremehkan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
ada satu hal yang harus selalu kita ingat adalah negara yang maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesadaran hukum yang tinggi. Karena hukum adalah suatu aturan untuk menata dan mengkoorsinasi dalam mencapai cita-cita suatu bangsa.
BAB III
KESIMPULAN
Mahasiswa harus mendapatkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan sangat penting bagi mahasiswa , karena mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia menuju cita cita yang bangsa Indonesia yang terdapat dalam UUD 45.dengan berpedoman kepada mata kuliah pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk menggapai cita cita tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)