Senin, 25 Oktober 2010

manusia dan kebudayaan

2.1 menjelaskan tentang unsur unsur manusia

Nafas , talinya hidup, tali roh (yaitu yang mengunci / pengikat roh )dalam tubuh manusia, secara visual berwarna hitam , menguasai nafsu luwamah (hitam) yaitu nafsu untuk keserakahan, nafas ini membentuk kulit dan daging, sedangkan nafas ini masukknya adalah melalui mulut dan bersemayam di perut . Nafas ini juga berhubungan dengan hati sanubari yaitu rasa yang tertinggi.Dari luwamah ini juga membentuk cipta kita.Luwamah ini anfal nya hidup.
Nafas ini membentuk kulit dan daging ini dikarenakan nafas juga melambangkan anasir pembentuk manusia yaitu tanah, pembentuk wujud manusia,
Dalam konsep sedulur papat nafas ini diwakili oleh saudara kita yang berwarna hitam yaitu aluwamah yang berasal dari pusar dan mempunyai posisi di arah utara,pasaran hari mewakili wage, dilambangkan juga sebagai kebijakan nakula – sadewa , neptu dan pekenannya adalah dengan angka 8-12-16.
Lebih jauh lagi ini juga berhubungan dengan huruf jawa Ma – Ga-Ba-Tha-Nga artinya “Mari menjalani / menjadi “bathang “ / mati “ dalam artian ini menerima dan segala yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT, pasrah pada garis kodarat meskipun (kita ) manusia tetap harus menjalani iradat sebagai usaha / iktiar selama kita masih mampu.
Ma-Nga-Ba-Tha-Nga bisa juga berarti manusia itu mempunyai sifat menerima atas segala sesuatu yang sudah menjadi kodrat dalam hidup yg sekarang kita jalani ini. Sifat menerima adalah sifat yang akan membawa kepada suatu ketenangan hati, apa yang sudah ada ditangan kita kta kerjakan dengan sukacita tidak penuh dengan ketergesaaan dan kemurkaan.Narima itu juga berarti tidak sirik dengan kepunyaan atu kemilikan orang lain, tidak iri dengan apa yg diperoleh oleh orang lain, narima juga akhirnya berujung pada masalah syukur, syukur kepada Tuhan Yang Menciptakan kita atas segala apa yang sudah kita dapatkan dalam hidup ini, sifat narima ini merupakan harta yang tak akan ada habisnya, melewati segala macam yang terjadi dengan narima mengakibatkan kita tenang dan menang melawan mobilitas dari jaman yang setiap detik berubah.

Tanapas adalah menjadi pendengaran roh dalam tubuh yang secara visual berwarna kuning, menguasai nafsu supiyah yaitu nafsu untuk bersenang senang, asih, berfoya foya atau berhura hura.Supiyah ini merupakan sifatnya hidup, sifat supiyah ini masukknya melalui hidung dan ber akhir di empedu.
Tanapas melambangkan unsur pembentuk manusia yaitu angin pembentuk nur kita yg dalam badan fisik membentuk otot dan tulang.Tanapas juga berhubungan dengan hati maknawi yaitu kekuatan rasa.Dilambangkan juga sebagai sodara kembar kita yang berkuasa di daerah arah barat, ber pasaran dan pekenanan Pon serta 7-11-15, bersifat dasar satriya janaka.
Di arah barat ini mempunyai benang merah dengan huruf jawa Pa-Dha-Ja-Ya-Nya bisa mempunyai arti manunggalnya Dzat pemberi hidup (Khalik) dengan ciptaanya (mahluk) sehingga si mahluk ini sesuai hidupnya dengan mencerminkan sifat sifat ke Tuhan nan.

Anpas adalah tempatnya roh yang secara visual berwarna merah , dan mempunyai pengaruh pada nafsu amarah, amarah itu asmaning urip, masukknya dari kuping dan berakhir di jantung, anpas adalah hati siri , sempurnanya rasa, anasir pembentuk manusia adalah api , bersifat werkudara, neptu , dinten dan pekenannya adalah 10-14-18, berhubungan dengan sodara kembar kita yang berwarna merah (amarah),yg mempunyai posisi disebelah selatan.
Diarah selatan ini ber korelasi dengan Da-Ta-Sa-Wa-La , artinya adalah manusia setelah diciptakan sampai dengan saatnya dipanggil tidak bisa / boleh mengelak, bersedia dan menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar